Teruntuk saudara-saudaraku di Jurnal Risa;
Saat ini akhirnya datang, kesempatan untuk menceritakan kisah kita bersama. Hal ini harus kulakukan karena aku memang tak sanggup bila sendirian, menghadapi segalanya seolah aku ini sang pemberani.
Tanpa kalian, Jurnal Risa hanya akan jadi sebuah nama dan tak mungkin bisa berdiri sekuat ini. Dalam buku ini, aku ingin mengajak kita semua bernostalgia, tentang hal-hal gila yang pernah terjadi di masa kecil kita dahulu.
Teruntuk para pembaca kesayanganku;
Ini adalah cerita kami kecil, di musim libur sekolah yang menyenangkan. Ketika aku, A Angga, Nicko, Kakang, dan Riri untuk kali pertama berterus terang dan bertualang dengan ‘kemampuan’ kami.
Tidak pernah sedikit pun terpikir, ini adalah sebuah awal yang perlahan membentuk karakter kami. Sekumpulan penakut yang mau tak mau menjadi berani karena tak bisa menutup mata dan telinga dari teror mereka.